Salah satu portal jual beli terbesar saat ini adalah AliExpress yang kebanyakan menjual produk-produk dari negara China. Karena setelah saya coba cari-cari produk Amerika atau Eropa tidak ada (untuk kebutuhan saya). Ada itupun copy paste tampilannya saja. Secara kualitas entah bisa dipertanggungjawabkan atau tidak.
Pada kesempatan ini saya coba berbelanja sebuah inverter untuk kebutuhan saya dirumah orang tua dalam membangun Solar Home System. Setelah lumayan muter-muter mencari barang yang sesuai akhirnya saya memutuskan untuk membeli inverter pure sine dengan daya 800w. Nah disinilah titik dimana saya terbantu dengan berbelanja di AliExpress, yaitu masalah pembayaran. AliExpress menyediakan pembayaran dengan menggunakan Mandiri Clickpay. Sistem pembayaran yang sering saya pakai juga jika berbelanja di Tokopedia. Sangat membantu karena tidak perlu mempunyai credit card.
Awal akan menggunakan Mandiri Clickpay juga sempat telpon CS Mandiri dulu sebelum akhirnya memakainya untuk berbelanja di AliExpress. Kenapa? Karena di AliExpress ada sistem refund jika barang yang tidak sesuai, barang tidak sampai, atau pesanan dibatalkan oleh penjual. Ternyata untuk menangani refund ini (jika benar-benar terjadi) maka kita perlu membuat laporan di bank Mandiri terdekat. Prosesnya sekitar 7-14hari. Sedangkan uangnya akan kembali ke rekening kita.
Lanjut ke pembayaran, saya harus memillih pembayaran DOKU terlebih dahulu sebelum saya melihat icon Mandiri Clickpay. Proses selanjutnya sama persis ketika kita menggunakan Mandiri Clickpay biasanya. Memasukkan nomor kartu debit, lalu menggunakan token bank Mandiri. Proses validasinya cukup cepat, saya melakukan pembayaran Sabtu sore (26/03), dan Minggu pagi (27/03) saya mendapatkan pesan dari seller bahwa dia akan mengirim barang pada hari Senin. Miriplah kalau kita berbelanja di Tokopedia juga prosesnya kurang lebih seperti itu.
Dan setelah menunggu hari Senin (28/03), sorenya saya sudah mendapat tracking number pengiriman pesanan saya. Saya pilih menggunakan EMS (Express Mail Service) sebagai jasa pengiriman. Tentu dengan banyak pertimbangan yang akan saya bahas di post berikutnya. Sampai detik ini saya menulis ini, saya belum mendapatkan kiriman saya karena baru selesai proses di Bea Cukai.
Update:
Dan pada akhirnya, tanggal 13/03 saya melihat di web tracking EMS bahwa kiriman telah ada di Kantor Pos. Tanpa babibu, pada keesokan harinya pagi-pagi saya langsung menuju Kantor Pos Jakarta Timur 13000 untuk mengambil kiriman tersebut.
Sampai kantor pos, ternyata banyak loket. Bingung, saya tanya satpam yang sedang berjaga. Disuruh menunjukkan bukti pengambilan. Nah, disini saya tidak punya. Karena prosesnya memang harusnya Kantor Pos akan mengirimkan surat panggilan untuk mengambil kiriman EMS tersebut. Untung saya bawa surat dari bea cukai. Dibacalah oleh bapak satpam tersebut, dan menyuruh saya menuju ke belakang di gudangnya langsung.
Tidak lama akhirnya sampai ke meja tempat pengambilan kiriman EMS. Ternyata petugasnya belum datang. FYI, saya itu saya sampai kantor pos jam 8.00. Sambil menunggu petugasnya datang, iseng saya lihat Pak Pos yang sedang memilah millih kiriman pos. Persis kaya yang pernah saya lihat di TV (kalau tidak salah di acara Laptop Si Unyil).
Akhirnya jam 9 kurang, petugasnya datang. Yang langsung disapa beliau dengan sapaan Selamat Pagi. Ternyata kalau mengikuti surat panggilan, memang harusnya jam 9 pagi. Okelah tidak apa-apa. Kemudian menunggu sebentar bapak pos itu bersiap-siap dengan dokumen-dokumennya. Dicari-cari memang sudah ada di Kantor Pos Jakarta Timur, tapi ternyata masih ada di bagian antaran dimana barang kiriman masih "dikarungi", dan saya diminta untuk menuju bagian tersebut dulu.
Sampai di ruang antaran, saya bertemu dengan bapak Mahfud, kemudian di cek oleh beliau. Dan, alhamdulillah ketemu. Kemudian kembali ke meja penerimaan kiriman EMS.
Setelah di cek, harus bayar pajak langsung saya bayar di meja tersebut. Dengan biaya administrasi Rp 3000 dan di bukti penerimaan barang sebelah pojok bawah di tulis "Titip Pajak". Karena memang harusnya ke loket untuk membayarkan pajaknya. Lumayan untuk bolak-balik dari loket ke tempat pengambilannya sehingga saya titipkan saja uang tersebut.
Demikianlah akhirnya pesanan saya dari belanja di AliExpress selamat sampai tujuan. Ternyata lumayan besar kemasannya. Plus ditambah lakban Pos Indonesia di bagian bawah kardus. Ya, itu untuk tutup kembali dari di buka waktu pemeriksaan oleh Bea Cukai di Cengkareng.
Tanggal 18/04 saya mendapat surat pemberitahuan untuk pengambilan kiriman EMS atau 4 hari setelah saya langsung mendatangi kantor pos untuk mengambil kiriman tersebut. Dan, ternyata di surat tersebut tidak disebutkan jam pengambilannya. Hanya disebutkan maksimal sampai jam 11.
Tuesday, April 19, 2016
Pengalaman Menggunakan EMS (Express Mail Service)
Pengalaman ini saya tulis menyambung dengan pengalaman berbelanja di AliExpress karena memang jadi satu kesatuan dikala kita berbelanja online pastilah menggunakan jasa pengiriman barang.
Ada beberapa alasan kenapa saya pada akhirnya menggunaan EMS sebagai jasa pengirimannya.
1. Karena EMS murah (tidak juga), tapi setidaknya akan terasa lebih murah terutama ketika sudah sampai Indonesia. Bisa dilihat di http://www.bcsoetta.net/v2/page/melalui-pos-ems bahwa disitu kita masih bisa melayangkan keberatan atas Bea masuk jika memang perhitungan tidak sesuai.
2. EMS tidak menambahkan biaya handling dan biaya-biaya lainnya selain biaya "bungkus". Berbeda dengan PJT (Perusahaan Jasa Titipan) yang akan menagih Anda dengan tambahan biaya-biaya lainnya. Seperti handling fee, gudang (bila terlalu lama) dll.
Kekurangannya adalah
1. Prosesnya lama, karena kita akan dikonfirmasi terlebih dahulu mengenai barang yang kita beli yaitu bukti bayar. Konfirmasinya kita akan mendapatkan surat dari bea cukai. Karena pengalaman pertama ini saya tidak melakukan hal diatas sehingga kepengurusan jadi 8 hari lebih. Dan siang tadi saya mendapatkan surat konfirmasi dari pihak bea cukai untuk mengirimkan bukti bayar ke email mereka. Sebelumnya sudah saya kirim setelah saya bertanya di akun twitter tim bea cukai bahwa saya perlu mengirimkan bukti bayar tersebut.
Untuk mengakali hal tersebut, sebaiknya saat barang akan masuk Indonesia, segera kirimkan bukti bayar ke email bea cukai yang menangani kiriman kita ditambah dengan NPWP kita (lumayan PPh jadi hanya 7.5%) dan juga menyertakan tracking numbernya. Dalam hal ini saya sebagai penerima di Jakarta, maka kiriman tersebut ada 2 kemungkinan tempat pengurusan bea masuk, yaitu di Bea Cukai Soekarno Hatta atau di kantor pos Pasar Baru. Bea Cukai Soekarno Hatta HANYA menangani kiriman EMS dengan kode awal tracking number "E" dan tujuan pengiriman ke Jabodetabek. Selain dari kode awal tracking number "E" pengurusan paket dilakukan di Kantor Pos Pasar Baru. Selain Jabodetabek mungkin bisa ditanyakan ke Kantor Pos Pemeriksa terdekat (Kantor Pos tingkat kabupaten).
2. Pengambilan paket dilakukan di Kantor Pos terdekat (Kantor Pos Pemeriksa). Mau g mau saya harus mampir ke kantor pos untuk membayarkan bea masuk dan juga mengambil paket saya.
Demikian sedikit sharing dari saya. Semoga bermanfaat.
* mengenai jenis Kantor Pos Pemeriksa ini baru asumsi saya, saya sendiri sedang mencari tahu apa itu Kantor Pos Pemeriksa, tetapi sepenangkapan yang saya baca di Kantor Pos Pemeriksa juga terdapat orang bea cukai yang akan melakukan proses penghitungan bea masuk.
Kantor Pos jenis ini berada di setingkat kabupaten. Untuk pencarian kantor pos pemeriksa yang terdekat dengan lokasi Anda, silahkan di link http://kantorpos.posindonesia.co.id/kantorpospemeriksalist.php?cmd=resetall
** Sekalipun kiriman Anda di tracing pernah ada di BC Soetta, tidak menjadi acuan bahwa barang Anda dilakukan pemeriksaan di BC Soetta. Di Soetta HANYA numpang lewat saja untuk diteruskan di Kantor Pos Pemeriksa terdekat dengan lokasi penerima.
* Kiriman EMS yang tidak terkena Bea Masuk, akan langsung dikirim ke alamat si penerima. Jadi jika anda mendapat kiriman dengan harga <= $50 tinggal duduk manis saja di rumah menunggu. Ingat $50 adalah harga barang plus biaya kirim.
Tulisan saya ini hanyalah apa yang saya tahu dan saya alami. Beberapa tambahan merupakan hasil baca dan analisa saya dari beberapa sumber, termasuk didalamnya akun twitter Bea Cukai Soekarno Hatta, forum, dan blog-blog yang melakukan sharing hal yang serupa.
Ada beberapa alasan kenapa saya pada akhirnya menggunaan EMS sebagai jasa pengirimannya.
1. Karena EMS murah (tidak juga), tapi setidaknya akan terasa lebih murah terutama ketika sudah sampai Indonesia. Bisa dilihat di http://www.bcsoetta.net/v2/page/melalui-pos-ems bahwa disitu kita masih bisa melayangkan keberatan atas Bea masuk jika memang perhitungan tidak sesuai.
2. EMS tidak menambahkan biaya handling dan biaya-biaya lainnya selain biaya "bungkus". Berbeda dengan PJT (Perusahaan Jasa Titipan) yang akan menagih Anda dengan tambahan biaya-biaya lainnya. Seperti handling fee, gudang (bila terlalu lama) dll.
Kekurangannya adalah
1. Prosesnya lama, karena kita akan dikonfirmasi terlebih dahulu mengenai barang yang kita beli yaitu bukti bayar. Konfirmasinya kita akan mendapatkan surat dari bea cukai. Karena pengalaman pertama ini saya tidak melakukan hal diatas sehingga kepengurusan jadi 8 hari lebih. Dan siang tadi saya mendapatkan surat konfirmasi dari pihak bea cukai untuk mengirimkan bukti bayar ke email mereka. Sebelumnya sudah saya kirim setelah saya bertanya di akun twitter tim bea cukai bahwa saya perlu mengirimkan bukti bayar tersebut.
Untuk mengakali hal tersebut, sebaiknya saat barang akan masuk Indonesia, segera kirimkan bukti bayar ke email bea cukai yang menangani kiriman kita ditambah dengan NPWP kita (lumayan PPh jadi hanya 7.5%) dan juga menyertakan tracking numbernya. Dalam hal ini saya sebagai penerima di Jakarta, maka kiriman tersebut ada 2 kemungkinan tempat pengurusan bea masuk, yaitu di Bea Cukai Soekarno Hatta atau di kantor pos Pasar Baru. Bea Cukai Soekarno Hatta HANYA menangani kiriman EMS dengan kode awal tracking number "E" dan tujuan pengiriman ke Jabodetabek. Selain dari kode awal tracking number "E" pengurusan paket dilakukan di Kantor Pos Pasar Baru. Selain Jabodetabek mungkin bisa ditanyakan ke Kantor Pos Pemeriksa terdekat (Kantor Pos tingkat kabupaten).
2. Pengambilan paket dilakukan di Kantor Pos terdekat (Kantor Pos Pemeriksa). Mau g mau saya harus mampir ke kantor pos untuk membayarkan bea masuk dan juga mengambil paket saya.
Demikian sedikit sharing dari saya. Semoga bermanfaat.
* mengenai jenis Kantor Pos Pemeriksa ini baru asumsi saya, saya sendiri sedang mencari tahu apa itu Kantor Pos Pemeriksa, tetapi sepenangkapan yang saya baca di Kantor Pos Pemeriksa juga terdapat orang bea cukai yang akan melakukan proses penghitungan bea masuk.
Kantor Pos jenis ini berada di setingkat kabupaten. Untuk pencarian kantor pos pemeriksa yang terdekat dengan lokasi Anda, silahkan di link http://kantorpos.posindonesia.co.id/kantorpospemeriksalist.php?cmd=resetall
** Sekalipun kiriman Anda di tracing pernah ada di BC Soetta, tidak menjadi acuan bahwa barang Anda dilakukan pemeriksaan di BC Soetta. Di Soetta HANYA numpang lewat saja untuk diteruskan di Kantor Pos Pemeriksa terdekat dengan lokasi penerima.
* Kiriman EMS yang tidak terkena Bea Masuk, akan langsung dikirim ke alamat si penerima. Jadi jika anda mendapat kiriman dengan harga <= $50 tinggal duduk manis saja di rumah menunggu. Ingat $50 adalah harga barang plus biaya kirim.
Tulisan saya ini hanyalah apa yang saya tahu dan saya alami. Beberapa tambahan merupakan hasil baca dan analisa saya dari beberapa sumber, termasuk didalamnya akun twitter Bea Cukai Soekarno Hatta, forum, dan blog-blog yang melakukan sharing hal yang serupa.
Friday, January 9, 2015
Integrasi E-Ticketing untuk Transportasi
Ini tulisan pertama saya di tahun 2015 setelah tidak pernah lagi membuka blogspot selama 2 tahun. Ada ide yang membuat tangan saya gatal untuk menuliskannya di blog ini. Yaitu mengenai penggunaan electronic money (e-money) yang sudah semakin menjamur di kalangan warga Indonesia terutama yang tinggal di daerah Jabodetabek.
Bagi Anda yang mempunyai keseharian menggunakan angkutan umum, terutama TransJakarta atau KRL pasti tidak asing lagi dengan E-money. E-money dipakai untuk pembayaran menggunakan jasa transportasi tersebut. Biasanya di tap saat masuk gate halte pada transjakarta dan tap di gate masuk dan keluat pada KRL. Yang menarik perhatian saya adalah mengenai integrasi yang mungkin bisa dilakukan dengan menggunakan kartu emoney tersebut.
Beberapa waktu yang lalu gencar akan adanya integrasi antar moda transportasi di Jabodetabek. Misalnya tiket KRL dengan tiket bus Transjakarta. Namun apakah akan terealisasi atau tidak dan bagaimana skema integrasinya, saya sendiri tidak tahu. Bagi saya integrasi semacam ini sangat memungkinkan dilakukan. Bahkan dengan angkot, metromini, dan kopaja sekalipun. Namun memang harus mengubah paradigma orang-orang yang terdapat pada lingkup didalamnya.
Tanggung jawab untuk membuat transportasi itu aman, nyaman, kejelasan jadwal, dan murah sudah sepatutnya untuk segera dilakukan. Mengingat sudah mendesaknya hal tersebut untuk menangani kemacetan yang semakin parah di area Jabodetabek. Bagi saya ketika transportasi sudah aman, nyaman, jadwal yang jelas, dan murah, dengan sendirinya orang akan lebih memilih untuk menggunakan transportasi umum. Salah satu yang bisa ditangani menggunakan e-money adalah untuk menjadikan transportasi menjadi murah.
Ide saya adalah dengan membuat skema pembayaran yang lebih membuat orang tertarik untuk menggunakan alat transportasi. Skema yang ada dalam pikiran saya adalah sebagai berikut
Skema Langganan Paket Mingguan, Bulanan, Tahunan
Bagi Anda yang mempunyai keseharian menggunakan angkutan umum, terutama TransJakarta atau KRL pasti tidak asing lagi dengan E-money. E-money dipakai untuk pembayaran menggunakan jasa transportasi tersebut. Biasanya di tap saat masuk gate halte pada transjakarta dan tap di gate masuk dan keluat pada KRL. Yang menarik perhatian saya adalah mengenai integrasi yang mungkin bisa dilakukan dengan menggunakan kartu emoney tersebut.
Beberapa waktu yang lalu gencar akan adanya integrasi antar moda transportasi di Jabodetabek. Misalnya tiket KRL dengan tiket bus Transjakarta. Namun apakah akan terealisasi atau tidak dan bagaimana skema integrasinya, saya sendiri tidak tahu. Bagi saya integrasi semacam ini sangat memungkinkan dilakukan. Bahkan dengan angkot, metromini, dan kopaja sekalipun. Namun memang harus mengubah paradigma orang-orang yang terdapat pada lingkup didalamnya.
Tanggung jawab untuk membuat transportasi itu aman, nyaman, kejelasan jadwal, dan murah sudah sepatutnya untuk segera dilakukan. Mengingat sudah mendesaknya hal tersebut untuk menangani kemacetan yang semakin parah di area Jabodetabek. Bagi saya ketika transportasi sudah aman, nyaman, jadwal yang jelas, dan murah, dengan sendirinya orang akan lebih memilih untuk menggunakan transportasi umum. Salah satu yang bisa ditangani menggunakan e-money adalah untuk menjadikan transportasi menjadi murah.
Ide saya adalah dengan membuat skema pembayaran yang lebih membuat orang tertarik untuk menggunakan alat transportasi. Skema yang ada dalam pikiran saya adalah sebagai berikut
Skema Langganan Paket Mingguan, Bulanan, Tahunan
Pada skema ini pelanggan diwajibkan mentop-up uang dalam emoneynya untuk melakukan langganan baik mingguan, bulanan, maupun tahunan jika memungkinkan. Jadi ketika orang menggunakan emoney untuk melakukan pembayaran di transportasi umum, layaknya menggunakan paket internet di ponsel. Ketika sudah batas langganan sudah habis, maka akan menggunakan sisa saldo di emoney tersebut.
Skema Pembelian Harian
Skema pembelian akan menarik jika konsep semakin banyak anda naik maka semakin murah bayarnya. Bandingkan dengan konvensional sekarang yang misal kita ganti angkot dengan jarak "nanggung", misal jarak terdekat dengan biaya Rp 4000 maka jika berganti angkot 2 kali menghabiskan Rp 8000. Ketika menggunakan emoney saat menggunakan angkot pertama membayar Rp 4000, lalu berganti dengan angkot yang lain menjadi Rp 3000. Ketika masih di hari yang sama menggunakan angkot lagi maka pembayaran berikutnya menjadi Rp 2500, Rp 2000. Bisa saja ketika menggunakan angkot ke 5-10 kalinya tarifnya flat menjadi Rp 2000, Lalu 11-15 menjadi Rp 1750 dan seterusnya.
Dengan skema tersebut saya pikir hal tersebut bisa sangat menarik orang untuk menggunakan transportasi umum. Tentu karena sistem pembayaran yang terintegrasi, membutuhkan persetujuan antara pemerintah, operator angkutan umum, dan bank terkait. Sehingga tidak ada pihak yang rugi.
Saturday, September 8, 2012
Kenapa Google Diam?
Tentu banyak diantara kita yang pasti tahu gimana kabar-kabar tentang "permusuhan" raja-raja gadget di dunia ini. Katakanlah yang paling sering itu seperti Apple dan Samsung yang bertarung dalam urusan hak paten. Yang dibilang si A mencontek si B atau sebaliknya. Kita sebagai pengguna mungkin tidak terlalu memikirkan hal tersebut. Yang terpenting apabila perangkatnya sesuai dengan keinginan kita tinggal beli saja lalu pakai untuk kebutuhan kita.
Lalu pasti Anda pernah melihat video dari Steve Job atau dari Bill Gates saat peluncuran perangkat baru atau aplikasi baru milik mereka. Tapi kenapa Google serasa tidak pernah melakukan hal itu? Pernahkah ada video seperti itu? Pernahkah Larry Page berdiri di panggung untuk memperkenalkan teknologi baru milik Google. Katakanlah memamerkan Android terbaru mereka. Atau kualitas mesin pencari mereka dibanding kompetitor mereka.
Jika rekan-rekan ada yang menemukan video tentang Google yang menggebu-gebu memamerkan produk mereka, tolong dibagi.
Lalu pasti Anda pernah melihat video dari Steve Job atau dari Bill Gates saat peluncuran perangkat baru atau aplikasi baru milik mereka. Tapi kenapa Google serasa tidak pernah melakukan hal itu? Pernahkah ada video seperti itu? Pernahkah Larry Page berdiri di panggung untuk memperkenalkan teknologi baru milik Google. Katakanlah memamerkan Android terbaru mereka. Atau kualitas mesin pencari mereka dibanding kompetitor mereka.
Jika rekan-rekan ada yang menemukan video tentang Google yang menggebu-gebu memamerkan produk mereka, tolong dibagi.
e-KTP Harusnya Bisa...
Seru rasanya negara kita sudah melek teknologi dengan pembuatan elektronik KTP atau lebih kita kenal dengan e-KTP. Dalam tulisan ini saya cuma akan menyampaikan apa saja yang mungkin bisa kita lakukan dengan menggunakan e-KTP nantinya. Harapan saya saja sebagai seorang pemimpi teknologi. Bahkan mungkin di belahan dunia lain, hal yang saya impikan sudah terwujud. Beberapa hal yang mungkin bisa kita lakukan dengan menggunakan e-KTP sebagai kartu yang "multifungsi".
1. Tiket
Apapun bentuk tiketnya. Karena saya pengguna kereta, saya pernah terpikir, kenapa kita tidak pakai e-KTP kita nanti untuk jadi tiket perjalanan. Apalagi sekarang ketika kita akan boarding di stasiun, kita perlu mencocokkan nama kita di tiket dengan nama di KTP kita. Bukankan lebih mudah kalau ketika kita akan masuk ke peron kita tinggal tap KTP kita ke suatu alat pembaca elektronik untuk melihat apakah kita termasuk dalam data penumpang.
Ketika kita beli karcis, nantinya petugas akan membaca data kita, lalu memasukkan kita dalam manifest perjalanan yang kita inginkan. Wow cukup mudah bukan? bahkan bisa kita aplikasikan ke tiket-tiket lain.
2. Kartu kredit
Berapa banyak kartu kredit yang Anda punya saat ini? Dari bank A, B, C, D dst.... Kenapa tidak kita tanamkan kartu kredit yang sebanyak itu ke dalam satu kartu? Yaitu dengan menggunakan e-KTP kita.
Saya tidak tahu menggunakan kartu kredit, karena saya tidak termasuk pengguna kartu tersebut.
Mungkin dua itu yang terbayang dalam pikiran saya. Kalau kepikiran lagi, nanti disambung lagi.
1. Tiket
Apapun bentuk tiketnya. Karena saya pengguna kereta, saya pernah terpikir, kenapa kita tidak pakai e-KTP kita nanti untuk jadi tiket perjalanan. Apalagi sekarang ketika kita akan boarding di stasiun, kita perlu mencocokkan nama kita di tiket dengan nama di KTP kita. Bukankan lebih mudah kalau ketika kita akan masuk ke peron kita tinggal tap KTP kita ke suatu alat pembaca elektronik untuk melihat apakah kita termasuk dalam data penumpang.
Ketika kita beli karcis, nantinya petugas akan membaca data kita, lalu memasukkan kita dalam manifest perjalanan yang kita inginkan. Wow cukup mudah bukan? bahkan bisa kita aplikasikan ke tiket-tiket lain.
2. Kartu kredit
Berapa banyak kartu kredit yang Anda punya saat ini? Dari bank A, B, C, D dst.... Kenapa tidak kita tanamkan kartu kredit yang sebanyak itu ke dalam satu kartu? Yaitu dengan menggunakan e-KTP kita.
Saya tidak tahu menggunakan kartu kredit, karena saya tidak termasuk pengguna kartu tersebut.
Mungkin dua itu yang terbayang dalam pikiran saya. Kalau kepikiran lagi, nanti disambung lagi.
Saturday, April 23, 2011
Menjalankan File .sh
File .sh merupakan file shell script dimana didalamnya merupakan script-script pemrograman. Biasanya kita bisa menginstal aplikasi.
Atau dengan cara lain dengan mengubahnya menjadi file executable
chmod 755 /path/to/file.sh
Kemudian jalankan
/path/to/file.sh
Cara menjalankan file sh
sh /path/to/file.sh
Atau dengan cara lain dengan mengubahnya menjadi file executable
chmod 755 /path/to/file.sh
Kemudian jalankan
/path/to/file.sh
Wednesday, March 30, 2011
Paket OperaMini Telkomsel
Mungkin banyak pelanggan Telkomsel yang menggunakan paket Operamini kecewa gara-gara sudah bayar biaya paket tapi ketika dipakai masih terpotong pulsa. Biasanya akan terpotong sebesar Rp 5/kb. Saya juga pernah mengalami juga, saya coba cari-cari info di situs Telkomsel tetap tak menemukan. Saya juga coba cari di sumber lain, banyak yang kecewa karena setelah telpon ke Custumer Care ternyata harus menunggu 3 hari, itupun "katanya" janji tinggal janji. Untuk itu saya coba-coba sendiri. Akhirnya ketemu juga masalahnya.
Jadi, pada OperaMini disediakan 2 protocol untuk mengakses halaman web yaitu HTTP dan Socket. Disinilah biasanya kesalahan yang terjadi, secara default ketika pertama diinstal OperaMini akan menggunakan protocol Socket hal ini karena dengan menggunakan Socket maka OperaMini Anda akan langsung tersambung ke server OperaMini, jaringan internet Telkomsel Anda hanya sebagai penghantar saja. Tapi, ketika kita menggunakan protokol HTTP, maka disinilah peran serta Telkomsel dalam menyambungkan Anda ke OperaMini.
Untuk mengatur protokol silahkan lakukan langkah berikut ini :
1. Masuk ke OperaMini Anda.
2. Klik Seting > Advanced > Protocol
3. Disini Anda bisa memilih protocol yang Anda inginkan. HTTP atau Socket.
Ingat, jika Anda menggunakan OperaMini dengan logo Telkomsel akan support dengan 2 protocol tersebut, tapi jika Anda sudah menggunakan paket OperaMini, silahkan gunakan protocol HTTP.
Jika Anda menggunakan operator seluler selain Telkomsel, dengan menggunakan OperaMini berlogo Telkomsel, kebanyakan tidak bisa digunakan jika masih menggunakan protocol HTTP, silahkan pakai protocol Socket.
Jadi, pada OperaMini disediakan 2 protocol untuk mengakses halaman web yaitu HTTP dan Socket. Disinilah biasanya kesalahan yang terjadi, secara default ketika pertama diinstal OperaMini akan menggunakan protocol Socket hal ini karena dengan menggunakan Socket maka OperaMini Anda akan langsung tersambung ke server OperaMini, jaringan internet Telkomsel Anda hanya sebagai penghantar saja. Tapi, ketika kita menggunakan protokol HTTP, maka disinilah peran serta Telkomsel dalam menyambungkan Anda ke OperaMini.
Untuk mengatur protokol silahkan lakukan langkah berikut ini :
1. Masuk ke OperaMini Anda.
2. Klik Seting > Advanced > Protocol
3. Disini Anda bisa memilih protocol yang Anda inginkan. HTTP atau Socket.
Ingat, jika Anda menggunakan OperaMini dengan logo Telkomsel akan support dengan 2 protocol tersebut, tapi jika Anda sudah menggunakan paket OperaMini, silahkan gunakan protocol HTTP.
Jika Anda menggunakan operator seluler selain Telkomsel, dengan menggunakan OperaMini berlogo Telkomsel, kebanyakan tidak bisa digunakan jika masih menggunakan protocol HTTP, silahkan pakai protocol Socket.
Thursday, March 17, 2011
Ketik Karakter Korea di Windows 7
Sedang senangnya nonton variety show Running Man dan Family Outing secara tidak langsung mempengaruhi keinginan untuk belajar karakter Korea juga. Langsung saja ke langkah-langkah supaya perangkat komputer Anda bisa untuk menulis karakter Korea.
1. Start > Control Panel > Clock, Language, and Region
2. Di bawah Region and Language klik Change keyboards or other input methods.
3. Kemudian klik tombol Change keyboards... > Add > Korean (Korea) > Keyboard > Microsoft IME > OK
4. Apply > OK
5. Akan muncul tampilan language bar.
6. Saat akan menulis karakter Korea pastikan di language bar Anda telah terpilih language bar korea. Dengan Alfabet "A" telah berganti dengan karakter Korea ę°€sebagai berikut
7. Berikut adalah contekan karakter yang bisa Anda pakai dengan keyboard Anda.
Thursday, November 11, 2010
Preview Hasil Pencarian di Google
Kalau biasanya kita ketika melakukan pencarian di Google maupun search engine lainnya, kita pasti akan dihadapkan pada apakah hasil pencarian yang dihasilkan search engine tersebut sesuai dengan yang kita harapkan. Mungkin berawal dari situ, maka Google membuat fitur baru yang disematkan di halaman hasil pencarian. Sekarang pengguna search engine terbesar diberikan fitur yang mampu untuk melihat preview halaman hasil pencarian.
Dengan preview ini, diharapkan pengguna lebih cepat untuk mendapatkan informasi apakah halaman hasil pencarian tersebut sesuai dengan yang diinginkan pengguna atau tidak. Masih ingat ketika belum ada fitur ini, mungkin kita akan mencoba-coba untuk masuk ke halaman demi halaman yang sesuai dengan yang kita cari.
Selain memberikan keuntungan bagi penggunanya, Google tentu saja bisa mengambil keuntungan juga. yaitu Google bisa melihat secara lebih pasti halaman yang sesuai dengan yang diharapkan para pencari disesuaikan dengan query searching yang pengguna gunakan ketika melakukan pencarian.
Untuk mencobanya, Anda bisa coba mulai melakukan pencarian seperti biasa. Nanti dihasil pencarian, silahkan Anda klik pada gambar kaca pembesar disamping kanan judul di hasil pencarian. Setelah itu Anda cukup menggeser pointer Anda ke hasil pencarian lain untuk melihat preview-nya.
Dengan preview ini, diharapkan pengguna lebih cepat untuk mendapatkan informasi apakah halaman hasil pencarian tersebut sesuai dengan yang diinginkan pengguna atau tidak. Masih ingat ketika belum ada fitur ini, mungkin kita akan mencoba-coba untuk masuk ke halaman demi halaman yang sesuai dengan yang kita cari.
Selain memberikan keuntungan bagi penggunanya, Google tentu saja bisa mengambil keuntungan juga. yaitu Google bisa melihat secara lebih pasti halaman yang sesuai dengan yang diharapkan para pencari disesuaikan dengan query searching yang pengguna gunakan ketika melakukan pencarian.
Untuk mencobanya, Anda bisa coba mulai melakukan pencarian seperti biasa. Nanti dihasil pencarian, silahkan Anda klik pada gambar kaca pembesar disamping kanan judul di hasil pencarian. Setelah itu Anda cukup menggeser pointer Anda ke hasil pencarian lain untuk melihat preview-nya.
Friday, June 11, 2010
Gracenote, Peti Penyimpan CD Terlengkap

Jadi menarik ketika Gracenote sendiri telah meng'indeks' semua itu. Beberapa perusahaan telah menggunakan 'jasa' Gracenote dengan menggunakannya sebagai mesin pencari musik. Mungkin yang paling terkenal karena dekat dengan pengguna adalah fitur TrackID yang ada pada ponsel Sony Ericson. Anda cukup merekam musik sample setidaknya selama 10detik, kemudian kirim dan Anda akan mendapatkan informasi mengenai musik tersebut.
Gracenote cukup handal dalam memberikan informasi mengenai musik yang di kirim. Handal dalam tinjauan informasinya "kebanyakan" telah sesuai dengan informasi lagu yang sebenarnya, kemudian juga kecepatan mendapatkan informasi yang cukup cepat.
Dalam website Gracenote, mereka menyebutnya sebagai Audio Recognition. Saya sendiri menyebutnya sebagai Music IR. Dengan jumlah "dokumen" audio mereka yang sebanyak itu, mereka pasti melakukan indexing terhadap file-file audio yang mereka gunakan. Inilah gambaran music IR yang sudah ada saat ini dengan performansi yang cukup bagus.
Subscribe to:
Posts (Atom)