Tuesday, March 28, 2017

Solar Panel (Panel Surya) Intermezo

Sudah setahun ini saya utak-atik solar panel. Saya pasang solar panel di rumah orang tua di kampung saya di Kebumen. Dulu awalnya karena kepikiran, saat itu anak saya yang baru beberapa bulan umurnya, sedang "diinapkan" dirumah orang tua. Seperti kebiasaan listrik PLN di perkampungan sering byar pet, sehingga membuat saya untuk terpikir memasang listrik "backup". Akhirnya memutuskan untuk menggunakan solar panel.
Sebenarnya keinginan untuk memasang solar panel sudah sejak lama saya inginkan. Tapi terkendala oleh biaya. Hitungan per wp (watt peak) saja saat ini masih dikisaran Rp 10.000 - 15.000. Biasanya tergantung merk dan tentu saja kualitas solar panel tersebut (biasanya disebutkan dengan "Grade")





Solar panel yang terpasang dirumah saya saat ini adalah sebagai berikut
1. 2x100wp poly solar panel SSeries, rangkai paralel
2. 2x100ah Aki Zanetta
3. 1x MPPT Solar Charge Controller 20A, 12/24v
4. 1x Inverter Pure Wave 800w

Untuk penggunaan dirumah tersebut. Selain diubah ke listrik AC, secara langsung saya juga menggunakan arus DC untuk menyalakan lampu dikamar mandi. Dan digunakan di beberapa ruangan untuk menyalakan lampu DC sebagai lampu darurat. Seperti ruang tamu dan ruang keluarga. Karena penggunaan listrik di ruang tersebut cukup boros.

Saat ini, semua hasil dari solar panel saya gunakan untuk menyalakan lampu saja. Sebenarnya jika mau dihitung-hitung jika saya menggunakan system off grid seperti ini akan sangat "boros" biaya. Kenapa bisa begitu. Berikut sedikit perhitungannya.

Total daya rumah orang tua saya sekarang adalah menggunakan listrik PLN 900w. Seandainya 900w tersebut full dipakai secara rata-rata selama 10jam sehari, maka total penggunaan adalah 900w x 10h yaitu 9000wh atau 9000VAh.
Berapa baterai atau aki yang saya butuhkan untuk mendapatkan nilai 9000VAh tersebut?
Seperti kita tahu baterai yang disarankan untuk penggunaan solar panel adalah jenis VRLA, dengan beda potensial yang umum dipakai adalah 12v. Saya memilih membeli baterai dengan kemampuan 100Ah. Total daya yang bisa disimpan satu baterai adalah 12v x 100Ah = 1200Ah. Sehingga total baterai yang saya butuhkan adalah 9000 / 1200 = 7.5 buah.
Eits, tunggu dulu. Nilai itu belum final. Penggunaan baterai haruslah mempertimbangkan DoD (Depth of Discharge) atau batas baterai menyalurkan energinya. Dari berbagai sumber, untuk baterai VRLA disarankan DoD tidak lebih dari 50%. Hal ini untuk menjamin berlangsungan baterai itu sendiri supaya awet. Berarti kebutuhkan baterai sebenarnya adalah 7.5 / 0.5 = 15 buah baterai.
Seandainya harga satu baterai adalah Rp 2juta, maka total harga adalah Rp 30juta hanya untuk media penyimpanan.
Lalu berapa kebutuhan solar panel untuk mengisi baterai dengan penggunaan perharinya 9000vah?
Contoh kasus seperti saya yang mengunakan panel 100wp dengan penyinaran efektif setiap hari sekitar 4 jam. Dibutuhkan total 9000vah / 4h = 2250va. Sehingga kebutuhan panel adalah sekitar 2250 / 100 = 23 panel. Dengan harga tiap panel hitunglah Rp 10ribu / wp maka total untuk panel saja sudah Rp 23juta.
Sedikit intermezo, untuk Anda yang tertarik menggunakan solar panel. Dengan system offgrid. Kedepan semoga saya bisa menulis tentang type solar panel, dan macam system untuk solar panel.

Sunday, March 26, 2017

PhantomJS Cloud


Dari situs resminya, PhantomJS is a headless WebKit scriptable with a JavaScript API. It has fast and native support for various web standards: DOM handling, CSS selector, JSON, Canvas, and SVG.

Phantom JS dibangun oleh orang asli Indonesia bernama Ariya Hidayat. Luar biasa sekali bukan?

Dulu pertama kali tiba-tiba menemukan phantom adalah karena ingin membuat automasi akses ke web internet banking. Ya, dulu saya pernah membuat sebuah aplikasi dimana diperlukan untuk melakukan cek transaksi ke dalam Internet banking. Karena tidak mau report harus minta semacam API atau report dari bank. Yang tentunya kalau dilakukan dengan menggunakan fasilitas yang eksklusif dari bank, pasti kena charge. Akhirnya coba-coba menggunakan phantom JS. Ya walaupun akhirnya tidak selesai untuk diimplementasikan ke system saya karena suatu hal. Tapi cukup menarik juga untuk dilirik bagi Anda yang ingin mengetest website Anda. Karena dengan phantom JS, Anda bisa membuat scenario testing sendiri.

Baru saja kemarin di hari Jumat, saya iseng pengin mencoba menggunakannya lagi. Cek di laptop ternyata belum terinstall, sehingga iseng Googling. Dan hasilnya, saya tertarik pada link ads yang ada dihalaman pencarian yaitu sebuat service cloud khusus untuk phantom JS.

Waow...lama tak bertemu dengan phantom JS, eh ini sudah ada versi cloudnya. Lumayan juga bagi Anda yang tidak mau install ini itu dilaptop Anda untuk menjalankan Phantom JS. Cukup menarik untuk dilirik, karena untuk penggunaan yang gratis, alias free, disediakan slot 500 halaman/hari yang bisa Anda akses. Walaupun sebenarnya Anda bisa saja lebih baik sewa VPS semisal DO, kemudian install Phantom JS disitu, cukup 5 dolar sebulan Anda bebas akses situs manapun dengan menggunakan phantom JS tersebut.

Tapi pilihan ditangan Anda, silahkan dicoba-coba dulu saja. Karena kalau saya sepertinya lebih enak install sendiri di laptop dan ditambah dengan casperJS.

Wednesday, March 22, 2017

Anti ClickJacking pada Tomcat 8

Tambahkan filter berikut pada web.xml
<filter>
    <filter-name>httpHeaderSecurity</filter-name>
    <filter-class>org.apache.catalina.filters.HttpHeaderSecurityFilter</filter-class>
    <init-param>
        <param-name>antiClickJackingOption</param-name>
        <param-value>SAMEORIGIN</param-value>
    </init-param>
</filter>

<filter-mapping>
    <filter-name>httpHeaderSecurity</filter-name>
    <url-pattern>/*</url-pattern>
    <dispatcher>REQUEST</dispatcher>
</filter-mapping>

Tuesday, April 19, 2016

Pengalaman Berbelanja di AliExpress dan Pengiriman EMS

Salah satu portal jual beli terbesar saat ini adalah AliExpress yang kebanyakan menjual produk-produk dari negara China. Karena setelah saya coba cari-cari produk Amerika atau Eropa tidak ada (untuk kebutuhan saya). Ada itupun copy paste tampilannya saja. Secara kualitas entah bisa dipertanggungjawabkan atau tidak.

Pada kesempatan ini saya coba berbelanja sebuah inverter untuk kebutuhan saya dirumah orang tua dalam membangun Solar Home System. Setelah lumayan muter-muter mencari barang yang sesuai akhirnya saya memutuskan untuk membeli inverter pure sine dengan daya 800w. Nah disinilah titik dimana saya terbantu dengan berbelanja di AliExpress, yaitu masalah pembayaran. AliExpress menyediakan pembayaran dengan menggunakan Mandiri Clickpay. Sistem pembayaran yang sering saya pakai juga jika berbelanja di Tokopedia. Sangat membantu karena tidak perlu mempunyai credit card.

Awal akan menggunakan Mandiri Clickpay juga sempat telpon CS Mandiri dulu sebelum akhirnya memakainya untuk berbelanja di AliExpress. Kenapa? Karena di AliExpress ada sistem refund jika barang yang tidak sesuai, barang tidak sampai, atau pesanan dibatalkan oleh penjual. Ternyata untuk menangani refund ini (jika benar-benar terjadi) maka kita perlu membuat laporan di bank Mandiri terdekat. Prosesnya sekitar 7-14hari. Sedangkan uangnya akan kembali ke rekening kita.

Lanjut ke pembayaran, saya harus memillih pembayaran DOKU terlebih dahulu sebelum saya melihat icon Mandiri Clickpay. Proses selanjutnya sama persis ketika kita menggunakan Mandiri Clickpay biasanya. Memasukkan nomor kartu debit, lalu menggunakan token bank Mandiri. Proses validasinya cukup cepat, saya melakukan pembayaran Sabtu sore (26/03), dan Minggu pagi (27/03) saya mendapatkan pesan dari seller bahwa dia akan mengirim barang pada hari Senin. Miriplah kalau kita berbelanja di Tokopedia juga prosesnya kurang lebih seperti itu.

Dan setelah menunggu hari Senin (28/03), sorenya saya sudah mendapat tracking number pengiriman pesanan saya. Saya pilih menggunakan EMS (Express Mail Service) sebagai jasa pengiriman. Tentu dengan banyak pertimbangan yang akan saya bahas di post berikutnya. Sampai detik ini saya menulis ini, saya belum mendapatkan kiriman saya karena baru selesai proses di Bea Cukai.

Update:
Dan pada akhirnya, tanggal 13/03 saya melihat di web tracking EMS bahwa kiriman telah ada di Kantor Pos. Tanpa babibu, pada keesokan harinya pagi-pagi saya langsung menuju Kantor Pos Jakarta Timur 13000 untuk mengambil kiriman tersebut.
Sampai kantor pos, ternyata banyak loket. Bingung, saya tanya satpam yang sedang berjaga. Disuruh menunjukkan bukti pengambilan. Nah, disini saya tidak punya. Karena prosesnya memang harusnya Kantor Pos akan mengirimkan surat panggilan untuk mengambil kiriman EMS tersebut. Untung saya bawa surat dari bea cukai. Dibacalah oleh bapak satpam tersebut, dan menyuruh saya menuju ke belakang di gudangnya langsung.
Tidak lama akhirnya sampai ke meja tempat pengambilan kiriman EMS. Ternyata petugasnya belum datang. FYI, saya itu saya sampai kantor pos jam 8.00. Sambil menunggu petugasnya datang, iseng saya lihat Pak Pos yang sedang memilah millih kiriman pos. Persis kaya yang pernah saya lihat di TV (kalau tidak salah di acara Laptop Si Unyil).
Akhirnya jam 9 kurang, petugasnya datang. Yang langsung disapa beliau dengan sapaan Selamat Pagi. Ternyata kalau mengikuti surat panggilan, memang harusnya jam 9 pagi. Okelah tidak apa-apa. Kemudian menunggu sebentar bapak pos itu bersiap-siap dengan dokumen-dokumennya. Dicari-cari memang sudah ada di Kantor Pos Jakarta Timur, tapi ternyata masih ada di bagian antaran dimana barang kiriman masih "dikarungi", dan saya diminta untuk menuju bagian tersebut dulu.
Sampai di ruang antaran, saya bertemu dengan bapak Mahfud, kemudian di cek oleh beliau. Dan, alhamdulillah ketemu. Kemudian kembali ke meja penerimaan kiriman EMS.
Setelah di cek, harus bayar pajak langsung saya bayar di meja tersebut. Dengan biaya administrasi Rp 3000 dan di bukti penerimaan barang sebelah pojok bawah di tulis "Titip Pajak". Karena memang harusnya ke loket untuk membayarkan pajaknya. Lumayan untuk bolak-balik dari loket ke tempat pengambilannya sehingga saya titipkan saja uang tersebut.
Demikianlah akhirnya pesanan saya dari belanja di AliExpress selamat sampai tujuan. Ternyata lumayan besar kemasannya. Plus ditambah lakban Pos Indonesia di bagian bawah kardus. Ya, itu untuk tutup kembali dari di buka waktu pemeriksaan oleh Bea Cukai di Cengkareng.

Tanggal 18/04 saya mendapat surat pemberitahuan untuk pengambilan kiriman EMS atau 4 hari setelah saya langsung mendatangi kantor pos untuk mengambil kiriman tersebut. Dan, ternyata di surat tersebut tidak disebutkan jam pengambilannya. Hanya disebutkan maksimal sampai jam 11.

Pengalaman Menggunakan EMS (Express Mail Service)

Pengalaman ini saya tulis menyambung dengan pengalaman berbelanja di AliExpress karena memang jadi satu kesatuan dikala kita berbelanja online pastilah menggunakan jasa pengiriman barang.
Ada beberapa alasan kenapa saya pada akhirnya menggunaan EMS sebagai jasa pengirimannya.
1. Karena EMS murah (tidak juga), tapi setidaknya akan terasa lebih murah terutama ketika sudah sampai Indonesia. Bisa dilihat di http://www.bcsoetta.net/v2/page/melalui-pos-ems bahwa disitu kita masih bisa melayangkan keberatan atas Bea masuk jika memang perhitungan tidak sesuai.
2. EMS tidak menambahkan biaya handling dan biaya-biaya lainnya selain biaya "bungkus". Berbeda dengan PJT (Perusahaan Jasa Titipan) yang akan menagih Anda dengan tambahan biaya-biaya lainnya. Seperti handling fee, gudang (bila terlalu lama) dll.

Kekurangannya adalah
1. Prosesnya lama, karena kita akan dikonfirmasi terlebih dahulu mengenai barang yang kita beli yaitu bukti bayar. Konfirmasinya kita akan mendapatkan surat dari bea cukai. Karena pengalaman pertama ini saya tidak melakukan hal diatas sehingga kepengurusan jadi 8 hari lebih. Dan siang tadi saya mendapatkan surat konfirmasi dari pihak bea cukai untuk mengirimkan bukti bayar ke email mereka. Sebelumnya sudah saya kirim setelah saya bertanya di akun twitter tim bea cukai bahwa saya perlu mengirimkan bukti bayar tersebut.
Untuk mengakali hal tersebut, sebaiknya saat barang akan masuk Indonesia, segera kirimkan bukti bayar ke email bea cukai yang menangani kiriman kita ditambah dengan NPWP kita (lumayan PPh jadi hanya 7.5%) dan juga menyertakan tracking numbernya. Dalam hal ini saya sebagai penerima di Jakarta, maka kiriman tersebut ada 2 kemungkinan tempat pengurusan bea masuk, yaitu di Bea Cukai Soekarno Hatta atau di kantor pos Pasar Baru. Bea Cukai Soekarno Hatta HANYA menangani kiriman EMS dengan kode awal tracking number "E" dan tujuan pengiriman ke Jabodetabek. Selain dari kode awal tracking number "E" pengurusan paket dilakukan di Kantor Pos Pasar Baru. Selain Jabodetabek mungkin bisa ditanyakan ke Kantor Pos Pemeriksa terdekat (Kantor Pos tingkat kabupaten).
2. Pengambilan paket dilakukan di Kantor Pos terdekat (Kantor Pos Pemeriksa). Mau g mau saya harus mampir ke kantor pos untuk membayarkan bea masuk dan juga mengambil paket saya.

Demikian sedikit sharing dari saya. Semoga bermanfaat.

* mengenai jenis Kantor Pos Pemeriksa ini baru asumsi saya, saya sendiri sedang mencari tahu apa itu Kantor Pos Pemeriksa, tetapi sepenangkapan yang saya baca di Kantor Pos Pemeriksa juga terdapat orang bea cukai yang akan melakukan proses penghitungan bea masuk.
Kantor Pos jenis ini berada di setingkat kabupaten. Untuk pencarian kantor pos pemeriksa yang terdekat dengan lokasi Anda, silahkan di link http://kantorpos.posindonesia.co.id/kantorpospemeriksalist.php?cmd=resetall

** Sekalipun kiriman Anda di tracing pernah ada di BC Soetta, tidak menjadi acuan bahwa barang Anda dilakukan pemeriksaan di BC Soetta. Di Soetta HANYA numpang lewat saja untuk diteruskan di Kantor Pos Pemeriksa terdekat dengan lokasi penerima.

* Kiriman EMS yang tidak terkena Bea Masuk, akan langsung dikirim ke alamat si penerima. Jadi jika anda mendapat kiriman dengan harga <= $50 tinggal duduk manis saja di rumah menunggu. Ingat $50 adalah harga barang plus biaya kirim.

Tulisan saya ini hanyalah apa yang saya tahu dan saya alami. Beberapa tambahan merupakan hasil baca dan analisa saya dari beberapa sumber, termasuk didalamnya akun twitter Bea Cukai Soekarno Hatta, forum, dan blog-blog yang melakukan sharing hal yang serupa.

Friday, January 9, 2015

Integrasi E-Ticketing untuk Transportasi

Ini tulisan pertama saya di tahun 2015 setelah tidak pernah lagi membuka blogspot selama 2 tahun. Ada ide yang membuat tangan saya gatal untuk menuliskannya di blog ini. Yaitu mengenai penggunaan electronic money (e-money) yang sudah semakin menjamur di kalangan warga Indonesia terutama yang tinggal di daerah Jabodetabek.

Bagi Anda yang mempunyai keseharian menggunakan angkutan umum, terutama TransJakarta atau KRL pasti tidak asing lagi dengan E-money. E-money dipakai untuk pembayaran menggunakan jasa transportasi tersebut. Biasanya di tap saat masuk gate halte pada transjakarta dan tap di gate masuk dan keluat pada KRL. Yang menarik perhatian saya adalah mengenai integrasi yang mungkin bisa dilakukan dengan menggunakan kartu emoney tersebut.

Beberapa waktu yang lalu gencar akan adanya integrasi antar moda transportasi di Jabodetabek. Misalnya tiket KRL dengan tiket bus Transjakarta. Namun apakah akan terealisasi atau tidak dan bagaimana skema integrasinya, saya sendiri tidak tahu. Bagi saya integrasi semacam ini sangat memungkinkan dilakukan. Bahkan dengan angkot, metromini, dan kopaja sekalipun. Namun memang harus mengubah paradigma orang-orang yang terdapat pada lingkup didalamnya.

Tanggung jawab untuk membuat transportasi itu aman, nyaman, kejelasan jadwal, dan murah sudah sepatutnya untuk segera dilakukan. Mengingat sudah mendesaknya hal tersebut untuk menangani kemacetan yang semakin parah di area Jabodetabek. Bagi saya ketika transportasi sudah aman, nyaman, jadwal yang jelas, dan murah, dengan sendirinya orang akan lebih memilih untuk menggunakan transportasi umum. Salah satu yang bisa ditangani menggunakan e-money adalah untuk menjadikan transportasi menjadi murah.

Ide saya adalah dengan membuat skema pembayaran yang lebih membuat orang tertarik untuk menggunakan alat transportasi. Skema yang ada dalam pikiran saya adalah sebagai berikut

Skema Langganan Paket Mingguan, Bulanan, Tahunan

Pada skema ini pelanggan diwajibkan mentop-up uang dalam emoneynya untuk melakukan langganan baik mingguan, bulanan, maupun tahunan jika memungkinkan. Jadi ketika orang menggunakan emoney untuk melakukan pembayaran di transportasi umum, layaknya menggunakan paket internet di ponsel. Ketika sudah batas langganan sudah habis, maka akan menggunakan sisa saldo di emoney tersebut. 

Skema Pembelian Harian 
Skema pembelian akan menarik jika konsep semakin banyak anda naik maka semakin murah bayarnya. Bandingkan dengan konvensional sekarang yang misal kita ganti angkot dengan jarak "nanggung", misal jarak terdekat dengan biaya Rp 4000 maka jika berganti angkot 2 kali menghabiskan Rp 8000. Ketika menggunakan emoney saat menggunakan angkot pertama membayar Rp 4000, lalu berganti dengan angkot yang lain menjadi Rp 3000. Ketika masih di hari yang sama menggunakan angkot lagi maka pembayaran berikutnya menjadi Rp 2500, Rp 2000. Bisa saja ketika menggunakan angkot ke 5-10 kalinya tarifnya flat menjadi Rp 2000, Lalu 11-15 menjadi Rp 1750 dan seterusnya.

Dengan skema tersebut saya pikir hal tersebut bisa sangat menarik orang untuk menggunakan transportasi umum. Tentu karena sistem pembayaran yang terintegrasi, membutuhkan persetujuan antara pemerintah, operator angkutan umum, dan bank terkait. Sehingga tidak ada pihak yang rugi. 

Saturday, September 8, 2012

Kenapa Google Diam?

Tentu banyak diantara kita yang pasti tahu gimana kabar-kabar tentang "permusuhan" raja-raja gadget di dunia ini. Katakanlah yang paling sering itu seperti Apple dan Samsung yang bertarung dalam urusan hak paten. Yang dibilang si A mencontek si B atau sebaliknya. Kita sebagai pengguna mungkin tidak terlalu memikirkan hal tersebut. Yang terpenting apabila perangkatnya sesuai dengan keinginan kita tinggal beli saja lalu pakai untuk kebutuhan kita.
Lalu pasti Anda pernah melihat video dari Steve Job atau dari Bill Gates saat peluncuran perangkat baru atau aplikasi baru milik mereka. Tapi kenapa Google serasa tidak pernah melakukan hal itu? Pernahkah ada video seperti itu? Pernahkah Larry Page berdiri di panggung untuk memperkenalkan teknologi baru milik Google. Katakanlah memamerkan Android terbaru mereka. Atau kualitas mesin pencari mereka dibanding kompetitor mereka.
Jika rekan-rekan ada yang menemukan video tentang Google yang menggebu-gebu memamerkan produk mereka, tolong dibagi.

e-KTP Harusnya Bisa...

Seru rasanya negara kita sudah melek teknologi dengan pembuatan elektronik KTP atau lebih kita kenal dengan e-KTP. Dalam tulisan ini saya cuma akan menyampaikan apa saja yang mungkin bisa kita lakukan dengan menggunakan e-KTP nantinya. Harapan saya saja sebagai seorang pemimpi teknologi. Bahkan mungkin di belahan dunia lain, hal yang saya impikan sudah terwujud. Beberapa hal yang mungkin bisa kita lakukan dengan menggunakan e-KTP sebagai kartu yang "multifungsi".

1. Tiket
Apapun bentuk tiketnya. Karena saya pengguna kereta, saya pernah terpikir, kenapa kita tidak pakai e-KTP kita nanti untuk jadi tiket perjalanan. Apalagi sekarang ketika kita akan boarding di stasiun, kita perlu mencocokkan nama kita di tiket dengan nama di KTP kita. Bukankan lebih mudah kalau ketika kita akan masuk ke peron kita tinggal tap KTP kita ke suatu alat pembaca elektronik untuk melihat apakah kita termasuk dalam data penumpang.
Ketika kita beli karcis, nantinya petugas akan membaca data kita, lalu memasukkan kita dalam manifest perjalanan yang kita inginkan. Wow cukup mudah bukan? bahkan bisa kita aplikasikan ke tiket-tiket lain.

2. Kartu kredit
Berapa banyak kartu kredit yang Anda punya saat ini? Dari bank A, B, C, D dst.... Kenapa tidak kita tanamkan kartu kredit yang sebanyak itu ke dalam satu kartu? Yaitu dengan menggunakan e-KTP kita.
Saya tidak tahu menggunakan kartu kredit, karena saya tidak termasuk pengguna kartu tersebut.

Mungkin dua itu yang terbayang dalam pikiran saya. Kalau kepikiran lagi, nanti disambung lagi.

Saturday, April 23, 2011

Menjalankan File .sh

File .sh merupakan file shell script dimana didalamnya merupakan script-script pemrograman. Biasanya kita bisa menginstal aplikasi.
Cara menjalankan file sh

sh /path/to/file.sh

Atau dengan cara lain dengan mengubahnya menjadi file executable

chmod 755 /path/to/file.sh

Kemudian jalankan 

/path/to/file.sh

Wednesday, March 30, 2011

Paket OperaMini Telkomsel

Mungkin banyak pelanggan Telkomsel yang menggunakan paket Operamini kecewa gara-gara sudah bayar biaya paket tapi ketika dipakai masih terpotong pulsa. Biasanya akan terpotong sebesar Rp 5/kb. Saya juga pernah mengalami juga, saya coba cari-cari info di situs Telkomsel tetap tak menemukan. Saya juga coba cari di sumber lain, banyak yang kecewa karena setelah telpon ke Custumer Care ternyata harus menunggu 3 hari, itupun "katanya" janji tinggal janji. Untuk itu saya coba-coba sendiri. Akhirnya ketemu juga masalahnya.
Jadi, pada OperaMini disediakan 2 protocol untuk mengakses halaman web yaitu HTTP dan Socket. Disinilah biasanya kesalahan yang terjadi, secara default ketika pertama diinstal OperaMini akan menggunakan protocol Socket hal ini karena dengan menggunakan Socket maka OperaMini Anda akan langsung tersambung ke server OperaMini, jaringan internet Telkomsel Anda hanya sebagai penghantar saja. Tapi, ketika kita menggunakan protokol HTTP, maka disinilah peran serta Telkomsel dalam menyambungkan Anda ke OperaMini.
Untuk mengatur protokol silahkan lakukan langkah berikut ini :
1. Masuk ke OperaMini Anda.
2. Klik Seting > Advanced > Protocol
3. Disini Anda bisa memilih protocol yang Anda inginkan. HTTP atau Socket.
Ingat, jika Anda menggunakan OperaMini dengan logo Telkomsel akan support dengan 2 protocol tersebut, tapi jika Anda sudah menggunakan paket OperaMini, silahkan gunakan protocol HTTP.
Jika Anda menggunakan operator seluler selain Telkomsel, dengan menggunakan OperaMini berlogo Telkomsel, kebanyakan tidak bisa digunakan jika masih menggunakan protocol HTTP, silahkan pakai protocol Socket.