Thursday, September 25, 2008

Speak Up Your Mind

Mengapa perlu?
Pernahkah kalian tidak mengerti materi yang djelaskan dosen kalian tapi kalian bingung bagaimana cara bertanyanya?... Atau pernahkah kalian merasakan tangan gemetar,berdebar-debar, bibir kelu, pikiran kalian tiba-tiba ‘blank’ atau badan berkeringat dingin saat dosen meminta untuk menjawab pertanyaanya. Jangan khawatir, banyak dari kita yang mengalaminya. Tapi tahukah kalian bahwa kamampuan komunikasi (communiation skill) adalah salah satu kemampuan yang paling dibutuhkan baik di dunia kuliah maupun kerja. Dengan berkomunikasi, orang akan memahami ide-ide brilian kita, cara kita memandang dan menyelesaikan suatu masalah ataupun uneg-uneg/masalah yang mengganjal hati kita.
Malu bicara = IQ Menurun
Tahukah kalian, kepasifan kita di kelas tidak hanya mengakibatkan tumpulnya kemampuan berkomunikasi, bahkan juga dapat menurunkan inteligensi kita! Mengapa demikian? Para ahli mengungkapkan bahwa komunikasi merupakan proses pembangunan konsep diri ddan aktualisasi diri. Kalau hanya diam, kemampuan otak secara otomatis mencerna dan mengolah materi akan terkekang. Bila ini terus dilakukan, otak akan terlatih untuk tidak berpikir kritis. Dan pemikiran yang terpendam juga dapat menjadi salah satu pemicu stress lho.
Mengapa Sulit?
Ketika kita berada di tengah-tengah keluarga atau teman-teman keluarga atau teman-teman dekat, mungkin kita tidak merasakannya. Tetapi keadaan kita berada di muka umum. Jadi, walaupun setiap hari, bukan jaminan bahwa orang tersebut berani ngomong dihadapan massa ramai. Saat mencoba berbicara di hadapan publik, hal umum yang terjadi adalah keringat bercucuran, berbicara terpatah-patah dan saking gugupnya, sampai susah bernafas. Jangankan menjadi seorang pembicara dalam seminar, menjadi pembawa acara, atau sebagai pemakalah, meneriakkan “kiri” untuk memberhentikan bus atau angkot saaat mau turun saja ada yang tidak berani.
Lalu kenapa bisa begitu? Berdasarkan hasil penelitian, ada 9 penyebab ketakutan
  1. Takut gagal
  2. Tidak ada rasa percaya diri
  3. Traumatis; takut dan merasa sendirian dengan semua mata memandang
  4. Takut dinilai/dihakimi
  5. Terlalu perfeksionis
  6. Takut pada keramaian]
  7. Kurang persiapan
  8. Stress
  9. Blank/tidak tahu apa yang harus dibicarakan
Bagaimana caranya?
  • Excercise/Berlatih

Mulailah berbicara di kelompok yang lebih kecil. Misalnya dari kelompok teman yang jumlahnya sedikit, seperti kelompok belajar(study group), kelompok tugas besar, kepanitiaan. Bila kalian masih belum berani juga, cobalah mulai berlatih bicara dengan teman-teman dekat kalian dan minta bantuan mereka untuk memberikan evaluasi. Atau, bila kalian sulit berbicara di depan kelas, datangi dosen pengajar secara personal di ruangannya. Dengan mengenal dosen, kalian pun akan lebih rileks ketika berkomunikasi di kelas.

  • Jadilah pendengar yang aktif
Salah satu kunci dasar untuk dapat berkomunikasi dengan baik adalah menjadi pendengar yang aktif yang berarti :
- Memberikan perhatian penuh pada pesan yang disampaikan.
- Dapat menfokuskan pikiran pada apa yang disampaikan oleh lawan bicara kita. Misalnya, jangan sibukkan pikiran kita untuk menerka-nerka pertanyaan apa yang akan diajukan oleh dosen kita atau sibuk memikirkan pertanyaan yang ingin kita sampaikan sehingga akhirnya kehilangan inti materi yang sesungguhnya. Percayalah, dengan menyimak dengan baik materi yang disampaikan dosen, maka kita juga akan lebih mudah menemukan pertanyaan-pertanyaan dalam pikiran kita. Setelah menemukan pertanyaan, cepat tuliskan inti idenya dan simak lagi materi yang diberikan.

  • Berani bicara kapan dan dimana saja

Kalahkan rasa takut bicara dengan menantang diri kalian untuk bicara bila ada kesempatan tampil di depan umum. Jangan takut salah atau ditertawakan. Kalau tidak pernah mencoba, maka kalian tidak pernah punya pengalaman. Bereksperimenlah dengan berbagai macam situasi (kuliah, organisasi, kelompok belajar, tempat magang) dan berbagai media pendukung.

  • Perbanyak membaca

Dengan banyak membaca, kamu menjadi banyak pengetahuan yang dapat dijadikan acuan pada saat bicara atau menulis. Kebuntuan dalam bicara terjadi karena tidak saja grogi tetapi juga karena terbatasnya informasi yang dimiliki. (Masih ingat iklan Koran Sindo?).

  • Latihlah kemampuan menulis
Dengan banyak menulis, kemampuan kalian dalam membangun logika akan terarah. Kemampuan ini akan membantu kita saat berbicara secara formal di depan umum, sepertui ketika sidang TA, wawancara kerja, memimpin rapat di kepanitiaan. Mulailah menulis di blog pribadi kalian.

  • Jangan menyerah, perbanyak latihan
Jangan gara-gara dikritik oleh dosen atau rekan kalian, kelaian langsung “tersinggung” dan malas untuk berbicara/bertanya lagi. Atau langsung tidak ‘pede’ karena ditertawakan oleh teman-teman sekelas. So, banyaklah berlatih, niscaya kemampuan bicara kalian akan lebih baik.

  • Sabar
Jangan kecewa bila baru sekali bertanya tapi kamu merasa kemampuan bicaramu tidak mampu menyaingi Tantowi Yahya atau teman-teman kamu yang memang pintar bicara di kelas. Berbicara merupakan keterampilan yang membutuhkan proses yang panjang. Jadi sabarlah dan terus memiliki komitmen untuk memperbaiki diri.

  • Berpikiran Positif dan pe-de(percaya diri)
Dengan berpikir, bahwa bukan hanya kita sendiri orang yang berlatih bicara dan setiap orang memiliki kemampuan bicara yang berbeda, maka kita akan tetap tampil percaya diri meskipun berulang kali melakukan kesalahan. Biasanya bukan lingkungan sekitar yang mengekang kita untuk berbicara di depan umum, tapi pikiran kita sendirilah –yang takut mendapat kritik, ejekan, atau dinilai buruk – yang mengekang kemampuan kita berbicara.

Jadi, sudah tahukan, kalau berbicara itu penting buat kalian. Tidak perlu merasa malu atau minder untuk mencoba. Justru kalian harus bangga karena sudah berani mencoba. Berkomunikasilah dengan efektif. Ayo, Speak Up Your Mind!
Dari (Lts &Kim ) i-CDC IT TELKOM dengan beberapa perubahan gaya bahasa

No comments: